Pemudik Meminta Pertamina Siapkan Premium di Tol Trans Sumatera

Pemudik Meminta Pertamina Siapkan Premium di Tol Trans Sumatera

Pemudik yang melewati Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTT, batas Bakauheni, Lampung sampai Kayu Agung, Sumatera Selatan minta Pertamina untuk jual bahan bakar minyak atau BBM tipe premium dan pertalite.

“Saya mengharap Pertamina bisa sediakan BBM tipe premium dan pertalite di titik pemasaran BBM yang disiapkan Pertamina,” kata Budi, salah seorang pemudik dari Surabaya, di rest tempat Km33 JTTS, Lampung Selatan, Selasa, 4 Juni 2019.

Menurutnya, SPBU modular atau kios yang disiapkan Pertamina di beberapa titik pemasaran Jalan Tol Trans Sumatera, cuma jual BBM tipe pertamax. BBM tipe pertamax, sambungnya, harga lumayan mahal dibanding premium atau pertalite.

“Pemudik yang melewati jalan tol, mayoritas dari kelompok menengah memakai mobil memiliki kekuatan 1.200 sampai 1.500 cc. Hingga tidak semua kendaraan yang dipakai melewati jalan tol harus memakai pertamax,” katanya.

Budi yang akui akan berlebaran di Pematang Panggang, Mesuji itu menambah, pada arus balik kelak diharap Pertamina sediakan BBM tipe premium atau pertalite supaya dapat dijangkau oleh pemudik.

Liburan Lebaran Tulis Waktu Membuka Tujuan Rekreasi di DKI Ini

Haris, 30 tahun, pemudik yang lain asal Bandung menjelaskan hal sama, yaitu minta Pertamina sediakan BBM tipe premium dan pertalite di beberapa titik di JTTS ini.

“Harga premium dan pertalite kan tambah murah dibanding pertamax. Karenanya saya mengharap Pertamina menjualnya untuk kurangi ongkos perjalanan mudik,” sambungnya.

Dalam pada itu, semenjak Unit Pekerjaan Ramadan Idul Fitri atau Satuan tugas Rafi 1440 H diawali pada 21 Mei 2019, trend konsumsi BBM memberikan kenaikan berarti, khususnya BBM tipe pertamax yang naik sampai 19,1 % untuk produk gasoline dan bio dolar 31,9 % untuk gasoil.

Satuan tugas Rafi yang bekerja pastikan kecepatan distribusi dan keamanan stock BBM dan elpiji ini akan bekerja sampai H+15, yakni tanggal 21 Juni 2019.

“Dari rerata harian normal, ada kenaikan sekitaran 19,1 % untuk produk pertamax, diikuti pertalite naik 11,4 %, selanjutnya premium 5,9 %,” kata Region Manajer Communication dan CSR, Pertamina Sumabgsel, Rifky Rakhman Yusuf.

Tetapi, lanjut ia, pertamax turbo alami pengurangan sekitaran 6,4 %. Dan untuk gasoil, bio solar masih ada di rangking paling tinggi yakni naik 31,9 %, diikuti pertamina dex 25 % dan dexlite 17, 2 %.

Pucuk konsumsi BBM paling tinggi terjadi pada 30 Mei 2019, berdasar data yang kami terima kenaikan konsumsi ini karena jumlah kendaraan yang masuk lewat batas jalan Bakauheuni – Terbanggi Besar capai 18 beberapa ribu kendaraan.

Liburan Lebaran Tulis Waktu Membuka Tujuan Rekreasi di DKI Ini Previous post Liburan Lebaran Tulis Waktu Membuka Tujuan Rekreasi di DKI Ini
Agenda Vietnam versus Indonesia di Semi-final Ke-2  Piala AFF 2022 Shin Tae-yong Kami Tidak Pernah Ingin Seri Next post Agenda Vietnam versus Indonesia di Semi-final Ke-2  Piala AFF 2022 Shin Tae-yong Kami Tidak Pernah Ingin Seri