Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan faksinya belum menyaksikan ada proposal serius untuk perdamaian di Ukraina. Moskow, menurut Lavrov, terus akan waspada “permainan” Amerika Serikat yang coba terus meredam Rusia dan China.
Bicara dalam pertemuan jurnalis di Moskow, Rabu, 18 Januari 2023, Lavrov menjelaskan Moskow siap untuk mengulas perselisihan dengan beberapa negara Barat dan menyikapi proposal serius apa saja.
Namun ia memperjelas perbincangan apa saja dibutuhkan untuk menangani permasalahan keamanan Rusia yang bertambah luas. Ia menyebutkan persyaratan damai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak logis.
“Tidak ada perbincangan mengenai perundingan dengan Zelensky. Idenya benar-benar absurd. Berkenaan prospect perundingan di antara Rusia dan Barat berkenaan permasalahan Ukraina, kami akan siap menyikapi tiap proposal serius. (Tetapi) kami belum menyaksikan proposal serius. Kami akan siap untuk menimbangnya dan putuskan,” kata Lavrov.
Toyota Bidik Produksi Global 750 Ribu Unit untuk Februari 2023
Lavrov kembali mengatakan NATO untuk hapus “infrastruktur militer” dari Ukraina dan beberapa negara yang lain dekat sama tepian Rusia. Menurutnya, pengakuan pemerintahan Barat jika mereka tidak mengulas apa saja mengenai Ukraina tanpa keterkaitan Kyiv ialah omong kosong. Ia memandang punyai peranan.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintah apa yang dikatakannya operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022, untuk menanggalkan nasionalis berlebihan di negara tetangga, sama-sama bekas Uni Soviet itu. Moskow menyebutkan faksinya berkewajiban membuat perlindungan masyarakatnya di Ukraina.
Barat mencela invasi Putin yang dikatakannya tidak bisa dibetulkan itu. Pertarungan masih berjalan seru di timur Ukraina. Zelensky sudah ajukan 10 butir persyaratan damai, terhitung keamanan nuklir dan radiasi sampai diambilnya semua pasukan Rusia dari tanah Ukraina.
Dalam peluang yang serupa di temu jurnalis Rabu, Lavrov menunjuk Amerika Serikat meredam Rusia dan China, dengan kontribusi sekutunya. Ia memandang Barat menyaksikan ke-2 negara sebagai teror.
“Barat coba menebarkan konflik dalam jalinan kami. Rusia dan China menyaksikan semua permainan ini,” kata Lavrov di Moskow.
Rusia dan China tanda-tangani kerja sama “tanpa batasan” Februari lalu, dan jalinan ekonomi mereka sudah berkembang cepat karena jalinan Rusia dengan Barat sudah berkurang. Lavrov menggarisbawahi kerja sama vital China-Rusia. Menurut dia, jalinan Beijing dan Moskow tak pernah sekeras ini.
Lavrov menjelaskan Barat mencari semakin banyak langkah untuk mengganggu China. “Mereka sudah merinci status mereka di Taiwan, yang serupa sekali tidak bisa diterima oleh China dan hukum internasional, mereka cari semakin banyak peluang untuk mengusik China di Tibet, Xinjiang, dan Hong Kong,” ucapnya.
Sebuah kapal perang Rusia dengan piranti senjata jelajahi hipersonik angkatan baru disampaikan akan berperan serta dalam latihan bersama dengan angkatan laut China dan Afrika Selatan.
Jerman tidak merintangi bila Polandia ingin mengirimi tank Leopard 2 ke Ukraina sebagai inovasi untuk Kyiv untuk menantang agresi Rusia.
Bos tentara bayaran Group Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan bila Rasputin hentikan darah putra Tsar, dia menumpahkan darah lawan Rusia.
Hebat 3 dunia ialah Group Wagner protes AS, pembakaran Al Quran di Swedia sampai kontribusi tank Leopard ke Ukraina belumlah jelas.
Maskapal sewa asal Rusia, terima teror bom hingga harus mengubah penerbangan.
Seorang tentara Angkatan Laut AS atau Navy Seal jadi korban dalam perang Rusia Ukraina.
Rusia tingkatkan gempuran ke Zaporizhzhia dan Sumy di daerah timur Ukraina, sementara kontribusi tank Leopard dari Jerman tidak juga tentu.
Bos tentara bayaran Rusia, Group Wagner, mengirimi surat ke AS bertanya apa kejahatannya hingga dicap sebagai Organisasi Kriminil Transnasional
Hebat 3 dunia ialah masyarakat China rayakan Imlek, pengangkutan tank ke Ukraina sampai demonstrasi di Peru yang gaduh dengan membakar gedung.
Moskow memberikan signal jalinan kedua pihak susah di tengah-tengah periode kedudukan Presiden Joe Biden.