Pemerintahan akan melelang tujuh seri Surat Hutang Negara (SUN) ini hari, Selasa, 3 Januari 2023. Penerapan lelang akan diawali jam 09.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Dari hasil lelang ini nanti akan dipakai untuk penuhi beberapa dari sasaran pendanaan dalam Bujet Penghasilan Berbelanja Negara (APBN) 2023.
Berdasar info yang digabungkan Tempo dari launching di situs sah Dirjen Pengendalian Pendanaan dan Resiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintahan memasangkan sasaran indikatif sebesar Rp 23 triliun dalam lelanng ini. Dan sasaran maksimumnya Rp 34,5 triliun.
Liburan Nataru di Kota Batam Terganggu Mati Lampu PHRI Dapat Jadi Gambar Jelek
Adapun tujuh seri SUN yang dilelang, yaitu seri SPN03230405 (new issuance), SPN12240104 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0089 (reopening).
Pemasaran tujuh seri SUN itu dikerjakan memakai mekanisme pelelangan yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI). “Lelang memiliki sifat terbuka (open auction), memakai sistem harga bermacam (multiple price),” catat DJPPR dalam penjelasannya, diambil Selasa, 3 Januari 2023.
Juara lelang yang ajukan penawaran pembelian bersaing atau competitive bids akan bayar sesuai yield yang dijakukan.
Dan juara lelang yang ajukan penawaran pembelian non-kompetitif atau non-competitive bids akan bayar sesuai yield rerata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian bersaing yang dipastikan menang.
Pemerintahan mempunyai hak untuk jual ke-7 seri Surat Hutang Negara itu semakin besar ataupun lebih kecil dari jumlahnya indikatif yang ditetapkan. SUN yang hendak dilelang memiliki nominal per unit sejumlah Rp 1 juta.
Pada konsepnya, seluruh pihak, baik investor pribadi atau lembaga, bisa sampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang surat hutang negara itu. “Tetapi pada realisasinya, pengutaraan penawaran pembelian harus lewat Peserta Lelang seperti ditata dalam PMK No. 168/PMK.08/2019 dan PMK No. 38/PMK.02/2020,” diambil dari info DJPPR.