Bijak Rachman Bijakin menjelaskan Ferdy Sambo sempat meredam istrinya, Putri Candrawathi, untuk tidak bercerita kejadian 7 Juli di Magelang. Ini terjadi saat Bijak berjumpa dengan Ferdy Sambo dan Putri di dalam rumah pribadinya di Jalan Saguling 3 pada 10 Juli 2022.
Hasil Malaysia Open 2023 Apriyani Fadia Jadi Wakil Indonesia Pertama kali yang Maju ke Semifinal
Ini diutarakan Bijak Rachman Bijakin saat dicheck sebagai tersangka kasus obstruction of justice pembunuhan merencanakan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat, 13 Januari 2023. Bijak menjelaskan waktu itu Putri Candrawathi akan bercerita kejadian Magelang, tapi mendadak suaminya menyela dan meminta bercerita kejadian sesudah datang di Jakarta.
“Pertama kali Bu Putri Candrawathi ingin narasi kejadian Magelang, tetapi Pak Ferdy Sambo ‘udah, sudah Mah, narasi saja yang sampai ke Duren Tiga’. Pada akhirnya, Bu Putri Candrawathi narasi ia sampai di dalam rumah, masuk ke rumah, masuk kamar selanjutnya Bu Putri Candrawathi tukar pakaian, mandi dahulu jika tidak salah baru tukar pakaian, terus ucapnya tiba Yosua,” narasi Bijak.
Bekas Wakil Detasemen B Agen Paminal Seksi Propam Polri ini menerangkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menangis saat menjelaskan narasi scenario polisi tembak polisi yang tewaskan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di dalam rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“PC tidak menceritakan, semuanya yang narasi Ferdy Sambo. Ia (PC) hanya dapat menangis-menangis saja, benar demikian?” bertanya Hakim Ketua Akhmad Suhel.
“Jika info saya, yang narasi Putri dan FS,” kata Bijak.
“Kekeduanya?”
“Kekeduanya,” katanya.
“Saudara yang menulis?”
“Tulis Yang Mulia,” kata Bijak.
Bijak menjelaskan dia benar-benar tidak curigai scenario tembak-menembak di antara Richard Eliezer dan Yosua.
“Terang-terangan Yang Mulia, saya melihat keadaan waktu itu, beliau berdua kan pimpinan saya, saya kasihan menyaksikan keadaannya waktu itu karena saya tidak pernah menyaksikan Bu Putri dan Pak Ferdy Sambo nangis-nangis semacam itu, jadi saya ikut juga terharu Yang Mulia, bahkan juga mikir kok sampai hati ada yang melakukan perbuatan ini sama istri pimpinan waktu itu,” kata Bijak.
Bijak menjelaskan baru ketahui narasi Ferdy Sambo tidak betul sesudah melihat rekaman DVR CCTV yang menunjukkan Yosua masih hidup saat Ferdy Sambo datang di dalam rumah dinas.
Ferdy Sambo bersama enam bekas anggota kepolisian lain dituduh karena menghadang penyelidikan kasus pembunuhan merencanakan pada pengawalnya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, yang dibunuh di dalam rumah dinas Sambo pada 8 Juli 2022. Selainnya Ferdy Sambo, enam tersangka lain ialah Hendra Kurniawan, Agus Nur Patria, Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, Irfan Widyanto, dan Bijak Rachman Bijakin.